Jakarta - Eks pemain asing PSLS Lhokseumawe Sergei Litvinov menerima banyak simpati sejak nasib sedihnya mencuat. Siapa yang akan membantunya?
Sejak kasus penunggakan gaji yang dialaminya muncul ke media, Sergei hingga kini terus memperjuangkan haknya dengan caranya sendiri. Tak kunjung mendapatkan respons baik dari pihak klub, PSSI ataupun APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia), pemain asal Rusia itu tetap berusaha mendapatkan uang untuk membiayai kehidupannya sehari-hari.
Salah satu usaha yang dia lakoni adalah membantu rekannya berjualan jus buah di Solo. Bukan uang yang dia harapkan, melainkan dia hanya ingin mendapatkan makan gratis karena tidak memiliki uang sama sekali untuk membeli makanan.
Dari kisah-kisah menyedihkan yang dialaminya itu, ia mengatakan menerima banyak tawaran bantuan. Salah satunya datang dari pemain senior Bambang Pamungkas.
"Cuma Bambang Pamungkas yang menghubungi saya. Dia bilang mau membantu. Dia orang baik. Saya senang dia memberikan tanggapan positif untuk saya," ungkap Sergei kepada detiksport, Senin (16/6).
"Dalam waktu dekat, dia janji akan bertemu dengan saya. Saat ini dia sedang di Brasil, tapi saya akan menunggu dia. Kami tetap berkomunikasi lewat telepon,'' tambahnya.
Sergei berharap pemain yang juga merupakan anggota Exco APPI itu mau membantu mencari jalan keluar terbaik untuknya. Mengingat, Sergei hanya ingin haknya dibayar lalu pulang ke kampung halamannya untuk berkumpul kembali dengan istri dan anaknya.
Tak mau menyerah begitu saja, Sergei saat ini pun memilih pergi ke Jakarta untuk bisa menyuarakan haknya itu. Di ibu kota, dia menumpang tempat tinggal rekannya.
Sergei belum menerima gaji selama enam bulan sejak Juli 2013, ketika itu klubnya bermain di kompetisi Indonesia Premier League (IPL), yang sekarang di Divisi 1 PT Liga Indonesia. Total Rp 124 juta gaji yang belum diterimanya.
Redaksi mencoba menghubungi pihak PT Liga melalui sambungan telepon ataupun pesan singkat untuk mengonfirmasi, tapi tidak ada yang menyahut.
Jaga Warisan Budaya, Silat Betawi Meriahkan Festival Setu Babakan
10 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar